Kisi-kisi Menempuh Ujian “LDR”

LDR ialah ujian yang cukup berat bagi sebuah pasangan. Kondisi ini akan di peburuk jika salah satu dari mereka yang menjalaninya itu cukup sibuk, sehingga jarang komunikasi itu bisa terlaksana dengan baik. Di tambah lagi sering berantem, curigaan-_- baah, ga ada harapan dah itu. Di masa ini pihak ke 3 sangat mudah masuk, di kala sang penunggu kekasih ini kesepian dan membutuhkan perhatian dari seseorang, bukan dari sang pacar. Hmmm, sedap bangeett. Ldr biasa berakhir dengan 2 hal, putus ataupun lanjut, ya iyalah blekok-_-. Nah bagaimana caranya agar kita bisa lanjut ?
LDR-3

Seperti pembukaan di atas, LDR sangat rentan dengan curiga dan berantem, nah kenapa ? intinya cuma 1, mereka ga percaya 1 sama lain. logikanya, kalo mereka  saling percaya, mungkinkah akan terjadinya negative thinking yang menyebabkan curiga ? tapi curiga itu perlu, hanya saja Kadar dan cara Menyampaikannya yang biasa salah. Bisa kok kita ngomong, “aku khawatir kamu jalan sama dia “ atau “ sayang, aku cemburu lho” . Nah yang curiga itu tidak sepenuhnya menjadi penyebab pertengkaran, wajar dong mereka curiga dan ngeyel, kan mereka kesepian. Masih mending kesepian, kalo udh ada yg menghibur gimana, hayoo? ini sebenarnya mengarah dengan solusi : Kabar itu penting, walaupun responnya biasa aja dan tidak di respon sekalipun, setidaknya menunjukan kalo dia yang kita kabari itu penting bagi kita. Sebisa mungkin kita menjalin komunikasi dengannya, tidak ada yang namanya alasan sibuk mikir inilah, itulah. Intinya kalo memang cinta, kita bakal tersiksa kalo ga berkomunikasi dengan dia. Bener ato enggaknya, tergantung persepsi kalian yang baca juga sih, karena ada orang yang sebenarnya ngalamin, tapi gamau langsung ngaku-_-.

Sikap curiga berlebihan kadarnya menyebabkan posesif atau over protektif. Terlalu curiga juga berdampak mengekang pergaulan si doi. Wahai kalian para pengekang pergaulan, kalian ga tau gimana candaan temen temen pacar kalian terhadap pacar kalian, kalian ga tau rasanya tidak boleh berteman dengan ini, tidak boleh berteman dengan itu. Kalian gak tau rasanya di atur terus terusan, selalu mengalah, inget ya semua itu ada batasnya apalagi yg kata indah yang namanya “Sabar” yang menyebabkan perasaan BOSEN&JENGAH itu berkembang biak.  Over protektif juga sangat berpengaruh terhadap retaknya hubungan, sangat amat, camkan iu baik baik.

Nah ini yang klasik banget tapi bener keadaannya. Di kala si doi itu sibuk ataupun mau UTS jadi komunikasi mereka minim, semangatin aja . walopun setengah hati nahan emosi ketika mereka cerewet ketika kita hubungin, tutup dengan kalimat “ yaudah maaf kalo aku ganggu, semangat yaa J “ niscaya mereka bakal kalem ato setidaknya memikiran kesejahterahan kita sebagai pasangannya. Walaupun tidak langsung saat itu juga, suatu saat mereka bakal berfikiran tentang kita yang sebenarnya tersiksa namun tetap mau berusaha menyesuaikan dengan keadaanya. Kecuali kalian benar benar udah dendam kesumat-_- cara satu satunya menurut aku yang ampuh ialah: Diemin dan cari kesibukan lain juga. Anggap dalam fase ini kalian itu break yang tersirat.

Selanjutnya godaan dari pihak ketiga yang sangat amat mengancam, entah itu orang baru ataupun mantan terindah sekalipun. Kuncinya : Hubungan baik dengan manusia manusia bejat ini akan terjadi jika yang di dekati itu istilahnya “Mengijinkan” mereka untuk masuk ke kehidupan yang di dekati. Jika kita sebagai yang di dekati, kita haruslah mawas diri, introspeksi, dan sadar diri, entah bedanya apa. Kita memang boleh bersikap ramah terhadap semua orang, namun kita harus juga menyaring komunikasi dari mereka. Jika menanyakan di sms ”kamu lagi ngapain, udah maem ? maem nae nanti sakit” itu merupakan contoh modus paling rendah. Sang pemodus ini( biasanya cowok) akan menjadi sok segalanya; sok ngatur,sok bijak, sok manja, dan sok sok lainnya. Walaupun kita tau maksud mereka itu baik, tapi itu lah yang di namai dengan MODUS(Modal Dusta) seperti kata bapak Mario Teguh, Senpai saya 😛 . kalian hanya harus selalu ingat dan sadar, siapakah sosok yang seharusnya peduli, kalian percaya, kalian ajak jalan, kalian ajak telfonan setiap saat. Kembali lagi, kesadaran itu akan terjadi dengan sendirinya, jika kalian benar benar sayang dengan pasangan kalian Yang Sesungguhnya. Jika kalian belum di perhatikan dengan pasangan kalian, bukan berarti kalian boleh di perhatikan dengan manusia bejat itu, kecuali kalian bejat juga.54645-I-Miss-You

Intinya Hubungan retak biasanya terjadi kesibukan, dan saling curiga seperti yang aku ceritakan di atas. Kita harus selalu positive thinking dan jangan selalu menuntut perhatian dari si doi. Bayangkan saja mereka yang sudah payah belajar/merantau di tempat nan jauh di sana demi masa depan kalian juga toh. Terus kita yang ga tau penderitaan mereka juga yang harus memikirkan study atau urusan lain yang penting, namun tetep kita tuntut perhatiannya, di mana coba enaknya mereka gitu lo? Ini mengarah semua pada sebuah solusi yang sangat amat klasik : Saling mengerti. Mengerti karena mereka mungkin lagi sibuk, mengerti pasangan kita kesepian dan membutuhkan perhatian kita, mengerti akan pentingnya keharmonisan hubungan.